Nama: Avini Fitriani
NIM: 20624005
Kelas: Etika Profesi Keguruan A
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kemajuan teknologi informasi telah membawa perubahan besar dalam
dunia pendidikan. Guru kini tidak lagi dipandang hanya sebagai penyampai
pengetahuan, tetapi juga sebagai fasilitator yang mengarahkan proses
pembelajaran berbasis kolaborasi dan didukung oleh teknologi digital. Di tengah
pesatnya perkembangan alat dan platform pembelajaran, peran guru semakin
meluas, tidak hanya menyampaikan materi tetapi juga membangun ekosistem belajar
yang inovatif dan relevan dengan kebutuhan peserta didik masa kini.
Pandangan Akram et al. (2022) menegaskan bahwa pemanfaatan
teknologi pendidikan baru dapat berjalan optimal apabila guru memiliki landasan
pedagogis yang kuat serta kemampuan untuk melakukan refleksi profesional secara
berkelanjutan. Dengan demikian, teknologi semestinya dipahami sebagai alat
bantu yang memperkaya proses pembelajaran, sementara inti keberhasilan
pendidikan tetap bertumpu pada kompetensi guru dalam mengelola dan
mengintegrasikan berbagai inovasi digital ke dalam praktik mengajar mereka.
Relevansi Terhadap Hari Guru
Nasional 2025
Menjelang peringatan Hari Guru Nasional 2025, isu mengenai
kolaborasi antara guru dan teknologi menjadi semakin penting untuk dikaji.
Momen ini tidak seharusnya hanya diisi dengan kegiatan seremonial atau ucapan
penghargaan, tetapi juga menjadi kesempatan untuk menegaskan betapa pentingnya
peningkatan kompetensi profesional guru agar mampu beradaptasi dengan tuntutan
zaman.
Dalam konteks pendidikan digital, guru dituntut untuk semakin
adaptif, kreatif, dan mampu bekerja secara kolaboratif dengan berbagai
teknologi pembelajaran. Oleh karena itu, peringatan Hari Guru Nasional
seharusnya menjadi pengingat bahwa dukungan terhadap pengembangan profesional
guru merupakan bentuk apresiasi yang lebih bermakna, karena secara langsung
berdampak pada kualitas pembelajaran dan relevansi pendidikan bagi generasi
yang akan datang.
ISI
Teknologi sebagai Mitra Profesional,
Bukan Pengganti
Masih terdapat persepsi yang beredar bahwa teknologi mampu
menggantikan peran guru. Namun, sesungguhnya teknologi berfungsi sebagai mitra
profesional yang mendukung guru dalam memperluas efektivitas proses
pembelajaran. Sebagaimana ditegaskan oleh Akram et al. (2022), guru yang
memiliki pemahaman pedagogis yang mendalam dapat memanfaatkan teknologi untuk
meningkatkan kreativitas, efisiensi, dan mutu pengajaran, sekaligus
mempertahankan interaksi manusiawi yang menjadi inti dari pendidikan.
Guru tetap menempati posisi sentral dalam mengelola proses
pembelajaran, memberikan umpan balik, serta membentuk karakter siswa. Meskipun
teknologi menawarkan akses terhadap sumber belajar yang adaptif dan informasi
secara instan, nilai sejatinya baru terwujud ketika guru mampu memanfaatkannya
untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan reflektif peserta didik.
Dengan demikian, keberhasilan pembelajaran berbasis digital tidak semata
ditentukan oleh kecanggihan teknologi, melainkan oleh kapasitas guru dalam
memanusiakan proses belajar yang berlangsung.
Komunitas Pembelajaran Profesional
(PLC) Digital sebagai Katalis
Salah satu bentuk kolaborasi guru
yang semakin menonjol di era digital adalah hadirnya Professional Learning
Communities (PLC) berbasis teknologi, yakni komunitas belajar profesional yang
memanfaatkan platform digital untuk berbagi pengalaman, melakukan refleksi,
serta mendiskusikan strategi pembelajaran. Temuan Liu et al. (2024) menunjukkan
bahwa keterlibatan guru dalam PLC digital memberikan dampak signifikan terhadap
kemampuan mereka mengintegrasikan teknologi secara lebih efektif dalam proses
mengajar.
Melalui PLC digital, para guru dapat
saling bertukar gagasan, membahas kendala saat menggunakan teknologi di kelas,
dan mengembangkan solusi kreatif berdasarkan pengalaman nyata. Praktik
kolaboratif ini bukan hanya meningkatkan mutu pengajaran, tetapi juga
memperkuat solidaritas dan rasa kebersamaan di kalangan pendidik. Bagi guru
yang bertugas di daerah terpencil atau menghadapi keterbatasan sarana,
keberadaan komunitas digital bahkan menjadi sumber dukungan sosial dan
profesional yang sangat membantu (Liu et al., 2024). Dengan demikian, teknologi
tidak sekadar berfungsi sebagai media pembelajaran, tetapi juga sebagai ruang
kolaboratif yang memungkinkan guru berkembang bersama dan saling memperkaya
praktik profesional mereka.
Teknologi untuk Inquiry dan
Kolaborasi Siswa
Selain mendukung kinerja guru,
teknologi juga berperan besar dalam mendorong kolaborasi antarsiswa. Melalui
pembelajaran berbasis inkuiri, siswa diajak untuk mencoba, berdiskusi, dan
membangun pengetahuan melalui berbagai aktivitas digital yang disiapkan oleh
guru. Penelitian Chen dan Chen (2024) menunjukkan bahwa penggunaan teknologi
dalam kegiatan kolaboratif dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis,
komunikasi, dan literasi digital siswa secara nyata.
Keberhasilan pembelajaran berbasis
teknologi sangat ditentukan oleh bagaimana guru merancang aktivitas belajar.
Misalnya, dengan menghadirkan proyek digital, simulasi ilmiah, atau forum
diskusi daring yang menuntut keterlibatan aktif dari seluruh siswa. Teknologi
memungkinkan peserta didik berperan layaknya peneliti kecil, sementara guru
tetap menjadi pendamping yang memastikan alur kegiatan sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Dengan pendekatan seperti ini, proses belajar menjadi lebih
menarik, partisipatif, dan selaras dengan kebutuhan kompetensi abad ke-21.
KESIMPULAN
Perkembangan teknologi informasi membawa dampak besar bagi dunia
pendidikan, namun perubahan tersebut tidak mengurangi pentingnya peran guru
sebagai figur utama dalam proses belajar. Kolaborasi antara guru dan teknologi
bukan bertujuan menggantikan peran manusia, melainkan memperkuat kemampuan guru
dalam merancang pembelajaran yang lebih kreatif, bermakna, dan sesuai dengan
tuntutan zaman. Dengan dukungan pendekatan pedagogis yang solid, keterlibatan
dalam komunitas pembelajaran profesional berbasis digital, serta penerapan
model inkuiri yang memanfaatkan teknologi, kualitas pengajaran dapat
ditingkatkan secara nyata.
Guru tetap menjadi pusat dalam memastikan pembelajaran berlangsung
secara manusiawi dan berorientasi pada pengembangan kemampuan berpikir kritis,
karakter, dan kolaborasi siswa. Oleh karena itu, sinergi antara guru dan
teknologi harus dilihat sebagai langkah strategis untuk membangun ekosistem
pendidikan yang adaptif, inklusif, dan siap menghadapi tantangan abad ke-21.
Pesan Inspiratif
Di tengah perkembangan digital yang semakin cepat, guru tetap
menjadi sosok yang memberi arah dan makna dalam perjalanan belajar siswa.
Teknologi dapat menyediakan berbagai fasilitas, tetapi nilai pembelajaran tetap
lahir dari bimbingan, kebijaksanaan, dan sentuhan manusiawi seorang guru.
Kolaborasi antara guru dan teknologi bukan sekadar mengikuti tren modern,
tetapi merupakan upaya menyajikan pembelajaran yang lebih relevan, menarik, dan
berpihak pada kebutuhan peserta didik.
Memperingati Hari Guru Nasional 2025, sudah saatnya kita melihat
guru sebagai inovator dan pendamping belajar yang mampu menghubungkan dunia
digital dengan kebutuhan nyata siswa. Setiap langkah guru untuk belajar,
beradaptasi, dan bekerja sama dengan teknologi adalah bentuk kontribusi penting
bagi masa depan pendidikan. Teknologi dapat membuka peluang, tetapi guru-lah
yang membantu siswa memanfaatkannya dengan bijak dan berani melangkah menuju
masa depan yang lebih baik.
0 Comments