Sinergi Guru dan Teknologi: Jalan Baru Menuju Pembelajaran Bermutu

 

Asyi Syifa Ramadani (20624028)

Etika Profesi Keguruaan A

Pendahuluan

            Perkembangan teknologi telah menciptakan perubahan besar terhadap dunia pendidikan. Guru sudah tidak lagi menjadi satu-satunya sumber pengetahuan, melainkan guru hanyasebagai fasilitator yang menuntun peserta didik dalam memanfaatkan berbagai sumber belajar berbasis teknologi. Perubahan ini menghadirkan peluang besar untuk memperbaiki kualitas pembelajaran, tapi terjadi jika ada kolaborasi yang baik antara guru dan teknologi.  Kolaborasi keduanya bukan hanya memperbanyak metode pembelajaran, tetapi juga membawa keberuntungan baik siswa maupun guru, contohnya seperti mempermudah akses pembelajaran, meningkatkan interaktivitas, dan memperkuat kemampuan pedagogis guru. Oleh karena itu, sinergi guru dan teknologi menjadi jalan baru menuju pembelajaran bermutu yang sesuai dengan tuntutan abad ke-21.

Isi               

            Kualitas pendidikan di abad 21 sangat ditentukan oleh kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi secara inovatif. Integrasi teknologi yang dilakukan melalui kolaborasi aktif mampu menghasilkan inovasi pembelajaran yang lebih dinamis dan efektif. Di momentum Hari Guru Nasional, temuan ini seolah mengingatkan bahwa kompetensi guru yang terus berkembang adalah hadiah terbesar bagi pendidikan Indonesia. Teknologi yang hadir bukan untuk menggantikan peran guru, melainkan memperkuat kreativitas mereka dalam menghadirkan pembelajaran yang inovatif dan kreatif.

            Dalam konteks ini, Hari Guru Nasional setiap 25 November menjadi refleksi penting tentang bagaimana guru tidak hanya menjadi pengajar, tetapi juga pembelajar sepanjang hayat. Guru harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan menunjukkan kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap perubahan teknologi. Kemampuan tersebut menunjukkan profesionalitas guru sebagai ujung tombak pendidikan. Dengan memanfaatkan teknologi secara tepat, guru dapat meningkatkan efektivitas proses belajar dan menanamkan nilai-nilai karakter pada peserta didik.

            Pengaplikasiaan teknologi juga memperoleh tempat khusus dalam Kurikulum Merdeka, yang menuntut guru agar lebih adaptif dan kreatif. Riset menyatakan bahwa guru memiliki peran penting dalam mengintegrasikan teknologi sebagai pendukung pembelajaran, sumber belajar, hingga penguatan diferensiasi pembelajaran. Walaupun ada tantangannya yaitu berupa literasi digital yang belum merata, tetapi jika ada pendampingan dan pelatihan yang tepat dapat membuktikan dapat meningkatkan kesiapan guru dalam menjalankan pembelajaran berbasis teknologi. Dengan demikian, kualitas pembelajaran dapat meningkat melalui penggunaan media digital yang tepat.

            Kurikulum Merdeka menekankan peran guru sebagai perancang pembelajaran yang humanis, fleksibel, dan responsif. Hal ini memperlihatkan bahwa teknologi hanya akan berfungsi optimal bila berada di tangan guru yang kompeten. Program pelatihan menjadi penting untuk memastikan setiap guru, baik di kota maupun desa, mampu memanfaatkan teknologi secara merata. Penguatan kompetensi digital tidak hanya membantu guru dalam mengajar, tetapi juga menjadikan mereka role model bagi siswa untuk menggunakan teknologi secara bijak dan produktif.

            Penguatan kompetensi guru melalui program pelatihan TIK seperti PembaTIK juga membawa pengaruh yang besar terhadap mutu sekolah. Pelatihan berbasis literasi teknologi mampu membangun kepercayaan diri guru dan memperluas kemampuan mereka dalam merancang pembelajaran digital yang efektif. Hal ini membuktikan bahwa teknologi bukan menggantikan peran guru, tetapi alat untuk memfasilitasi profesionalitas mereka.

            Pelatihan semacam ini memberikan ruang bagi guru untuk berinovasi tanpa merasa terbebani oleh keterbatasan teknis. Dengan wawasan yang lebih baik, guru dapat memilih platform digital yang relevan, mengembangkan media pembelajaran interaktif, serta menyesuaikan strategi pengajaran dengan kebutuhan belajar siswa. Implementasi TIK yang tepat telah terbukti meningkatkan motivasi belajar dan kualitas proses pembelajaran secara keseluruhan.

            Di sisi lain, teknologi juga menciptakan ruang pembelajaran yang lebih kolektif antara siswa dan guru. Pembelajaran berbasis teknologi terbukti meningkatkan keterlibatan belajar dan hasil akademik siswa. Tidak hanya itu, penggunaan aplikasi dan platform digital juga menumbuhkan keterampilan kerjasama peserta didik, yang menjadi kemampuan penting abad ke-21. Dengan demikian, teknologi memperkuat hubungan edukatif antara guru dan siswa, bukan mengaburkannya.

            Selain teknologi berfungsi menciptakan ruang pembelajaran yang lebih kolektif, teknologi juga dapat dimanfaatkan dengan baik terutama dalam pembelajaran jarak jauh dapat meningkatkan interaktivitas, kenyamanan, dan efektivitas proses belajar. Guru dapat menghadirkan pengalaman belajar yang lebih kompleks melalui video interaktif, kuis digital, simulasi, dan ruang diskusi online yang menghidupkan semangat belajar siswa. Semua ini menunjukkan bahwa sinergi antara guru dan teknologi mampu memperluas cakrawala pembelajaran di dalam maupun luar kelas.

            Pembelajaran jarak jauh yang diperkuat teknologi bukan hanya solusi saat masa darurat seperti pandemi, tetapi juga peluang untuk memperkenalkan model pembelajaran fleksibel yang lebih personal. Siswa dapat belajar sesuai ritme masing-masing, sementara guru dapat memberikan umpan balik secara real time. Dengan demikian, pembelajaran menjadi proses yang berkelanjutan dan tidak terbatas ruang serta waktu.

Penutup

            Sinergi antara guru dan teknologi merupakan awal yang penting bagi terwujudnya pembelajaran berkualitas di era digital. Teknologi memperkaya metode, memperluas sumber belajar, dan menghadirkan interaksi yang lebih bermakna, sementara guru tetap menjaga nilai kemanusiaan, etika, dan kebijaksanaan dalam proses pendidikan. Dalam memperingati Hari Guru Nasional tanggal 25 November, kita diajak untuk memikirkan kembali, bahwa pendidikan tidak hanya bertumpu pada canggihnya teknologi tetapi juga kualitas guru yang mampu memanfaatkan teknologi dengan tepat. Ketika guru dan teknologi berjalan berdampingan, lahirlah generasi pembelajar yang adaptif, kreatif, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

            Dengan demikian, sinergi tersebut bukan hanya kebutuhan, tetapi menjadi fondasi utama bagi masa depan pendidikan Indonesia. Guru tetap menjadi pemandu utama, sementara teknologi menjadi kendaraan yang mempercepat pencapaian tujuan pembelajaran. Kolaborasi keduanya akan terus menjadi kunci untuk menciptakan pendidikan yang inklusif, berkelanjutan, dan relevan dengan dinamika zaman.

 

Referensi

Mansyur, A., Sinaga, F. A., Siregar, T. M., Frisnoiry, S., & Elfitra, E. (2025). Optimalisasi Kolaborasi dalam Integrasi Teknologi Sebagai Inovasi Pembelajaran. Jurnal Inovasi Pembelajaran di Sekolah, 6(1), 033-040.

Sulispala, N. S., Jannah, M. H., Putra, M. J. A., & Sari, M. Y. (2025). Peran Guru dalam Mengintegarsi Teknlogi pada Kurikulum Merdeka. Jurnal Pendidikan Dasar dan Keguruan, 10(1), 22-31.

Rahman, S. (2024). Pemberdayaan Guru Melalui Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) Sebagai Strategi Peningkatan Mutu Sekolah. Jurnal Serunai Administrasi Pendidikan, 13(2).

Situmorang, D. Y. (2024). Efektivitas pembelajaran kolaboratif berbasis teknologi dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Jurnal Teknologi Pendidikan, 3(1), 146-151.

Wati, S., & Nurhasannah, N. (2024). Penguatan Kompetensi Guru Dalam Menghadapi Era Digital. Jurnal Review Pendidikan Dasar: Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian, 10(2), 149-155.

Post a Comment

0 Comments