Fondasi Indonesia Bermartabat di Era Serba Cepat

Syarifah Anjani_50224017

Ananlisis Kebijakan PAI

Pendahuluan

Kemajuan teknologi digital telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia pendidikan. Lingkungan digital memang memudahkan akses terhadap informasi dan proses belajar, namun sekaligus menimbulkan tantangan baru bagi pembinaan karakter generasi muda. Interaksi cepat melalui media sosial, derasnya informasi yang tidak terbendung, serta budaya serba instan dalam era digital kerap memengaruhi nilai moral dan sosial para peserta didik. Karena itu, diperlukan pendekatan yang tepat untuk memadukan pendidikan karakter dengan perkembangan teknologi, agar generasi mendatang tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga memiliki pribadi yang tangguh dan berakhlak baik. Dengan demikian guru memegang peran krusial sebagai agen pembentuk karakter peserta didik di era digital (Agustina 2024:35). Di tengah laju teknologi dan arus informasi yang begitu cepat, pendidikan karakter menjadi semakin penting untuk memastikan bahwa generasi muda siap menghadapi berbagai tantangan global yang semakin rumit. Sebagai pembina karakter, guru diharapkan dapat memasukkan nilai-nilai moral ke dalam setiap proses pembelajaran.

Perkembangan dunia pendidikan bergerak sangat cepat seiring dengan kemajuan teknologi. Perubahan ini terjadi karena munculnya berbagai metode serta sistem pembelajaran yang kini didukung oleh teknologi digital. Kemajuan tersebut menunjukkan kuatnya pengaruh era globalisasi. Munculnya Revolusi Industri 5.0 merupakan kelanjutan dari Revolusi 4.0, yang ditandai dengan penggunaan teknologi dan informasi yang semakin canggih, mulai dari konsep Internet of Things hingga analisis big data, serta gagasan Society 5.0 yang menempatkan kecerdasan buatan (AI) sebagai bagian dari kehidupan manusia. Namun, meskipun teknologi dapat mengambil alih banyak pekerjaan manusia, pembangunan karakter peserta didik tetap tidak dapat digantikan. Dalam hal ini, teknologi tidak bisa menggantikan peran guru, terutama dalam membimbing dan membentuk karakter peserta didik (Sapdi 2023:994).

Setiap tanggal 25 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Guru Nasional, sebuah momentum untuk menghargai perjuangan para pendidik dalam membentuk generasi penerus. Bangsa yang bermartabat adalah bangsa yang berkarakter. Dan karakter bangsa bermula dari karakter individu, yang ditempa melalui pendidikan. Dengan demikian, guru merupakan fondasi bagi berdirinya bangsa Indonesia yang bermartabat di era serba cepat. Mereka adalah penjaga nilai, pewaris peradaban, sekaligus penggerak masa depan.

Isi

Di tengah arus perkembangan teknologi yang kian pesat, dunia bergerak dalam ritme yang serba cepat. Transformasi digital, perubahan sosial, serta dinamika global menuntut setiap bangsa untuk memiliki kesiapan mental, intelektual, maupun moral agar tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga berdaya saing. Indonesia sebagai negara besar dengan keberagaman dan kekuatan budaya yang khas memerlukan fondasi yang kokoh agar tetap bermartabat di tengah perubahan. Fondasi itu tidak hanya semata infrastruktur ataupun teknologi, melainkan kualitas manusianya. Di sinilah peran guru menjadi kunci dan momentum Hari Guru menjadi kesempatan untuk merefleksikan kembali betapa pentingnya keberadaan mereka Indonesia bermartabat berarti Indonesia yang mampu menjaga nilai luhur, berdaya secara ekonomi, unggul dalam inovasi, namun tetap berakar pada moralitas dan karakter bangsa. Namun, tidak ada kecakapan tersebut yang tumbuh secara instan. Semua tumbuh melalui proses panjang Pendidikan, proses yang salah satu aktor utamanya adalah guru.

Dalam era serba cepat, guru menghadapi tantangan yang tidak ringan. Mereka harus mengikuti perubahan teknologi, menyesuaikan metode pembelajaran, dan mengantisipasi karakter generasi yang semakin digital. Namun, justru dalam situasi penuh tekanan itu, keteguhan guru menjadi pilar utama yang menjaga arah perkembangan generasi muda. Guru adalah fondasi yang tak tergantikan karena mereka bukan hanya pengajar, tetapi pembimbing. Sebagai pengajar, guru berperan menyampaikan materi pembelajaran kepada para peserta didik. Namun sebagai pendidik, guru memiliki tugas yang lebih luas, yaitu membimbing dan mengarahkan siswa agar tumbuh menjadi pribadi yang berakhlak, terampil, kreatif, aktif, dan mampu berdiri sendiri. Tanggung jawab seorang guru sebagai tenaga profesional adalah membantu peserta didik berkembang menjadi manusia yang bermoral dan kompeten (Afif 2019:121). Ketika internet memberikan jutaan data, gurulah yang mengajarkan bagaimana memilah, memahami, dan menilainya dengan bijaksana.

Hari Guru Nasional merupakan salah satu peringatan penting dalam dunia pendidikan Indonesia. Setiap tanggal 25 November, masyarakat di seluruh penjuru negeri memberikan penghargaan dan rasa terima kasih kepada para guru yang telah berkontribusi dalam membentuk generasi penerus bangsa. Peringatan ini bukan hanya menjadi kesempatan untuk mengenang dedikasi para pendidik, tetapi juga menjadi ajang refleksi mengenai sejauh mana kita memberi dukungan dan penghargaan terhadap peran guru dalam membangun karakter serta kecerdasan bangsa (Violita 2024). Peringatan Hari Guru seharusnya tidak hanya menjadi seremoni tahunan, melainkan pengingat bahwa masa depan Indonesia dibangun dari ruang-ruang kelas, dari dialog penuh kesabaran antara guru dan murid, dan dari keteladanan kecil yang ditanamkan setiap hari. Tanpa guru yang berkualitas dan sejahtera, cita-cita Indonesia bermartabat akan rapuh. Fondasi pendidikan yang kuat mensyaratkan penghargaan dan penghormatan yang layak bagi guru baik dari akses pelatihan, dukungan teknologi, hingga kesejahteraan yang memadai.

Dalam pandangan Islam penghormatan kepada guru merupakan bagian integral dari perjalanan menuntut ilmu. Dengan adanya peringatan Hari Guru merupakan ajakan bagi seluruh masyarakat untuk kembali menghargai proses pendidikan, bukan hanya hasilnya. Orang tua, pemerintah, dan dunia usaha perlu bersinergi untuk menciptakan ekosistem yang memungkinkan guru berkembang. Ketika guru dihargai, maka peserta didik akan mendapatkan pembelajaran yang terbaik, dan pada akhirnya bangsa memperoleh generasi yang siap menghadapi tantangan zaman. Dengan memuliakan guru, seorang peserta didik menginternalisasi adab Islami yang menjadi landasan keberkahan ilmu (Mudzakkir, Sakka, and Ismail 2024:91).

Penutup

Indonesia membutuhkan fondasi manusia yang berkualitas untuk tetap bermartabat di tengah perubahan cepat era digital. Guru menjadi penentu utama dalam membentuk generasi berakhlak, cerdas, dan adaptif. Peringatan Hari Guru mengingatkan bahwa kemajuan bangsa bermula dari ruang kelas dan keteladanan para pendidik. Dukungan, penghargaan, dan kesejahteraan guru harus menjadi prioritas agar pendidikan kuat dan berkelanjutan. Dengan memuliakan guru baik secara moral, profesional, maupun spiritual bangsa akan melahirkan generasi yang siap menghadapi tantangan zaman.

Daftar Pustaka

Afif, Nur. 2019. “Pengajaran Dan Pembelajaran Di Era Digital” 2 (01): 117–29.

Agustina, Anissa. 2024. “Guru Sebagai Agen Pengembangan Karakter Di Era Digital Untuk Siswa Menengah Atas” 5:34–45.

Mudzakkir, Ahmad, Abd. Rahman Sakka, and La Ode Ismail. 2024. “Penghormatan Kepada Guru Dalam Perspektif Islam: Kaitannya Dengan Motivasi Belajar Dan Efektivitas Pembelajaran” 1 (2): 89–99.

Sapdi, Rohmat Mulyana. 2023. “Peran Guru Dalam Membangun Pendidikan Karakter Di Era Society 5.0” 7 (1): 993–1001.

Violita, Witra. 2024. “Hari Guru Nasional: Menghargai Peran Pendidik Dalam Mencerdaskan Bangsa.” 2024. https://tebingtinggikota.go.id/berita/artikel/hari-guru-nasional-menghargai-peran-pendidik-dalam-mencerdaskan-bangsa.

 

Post a Comment

0 Comments