Nama: Anggita Puspita
Pratiwi
NIM: 20325004
Kelas: PGMI A
Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Muhlisin M.Ag
PENDAHULUAN
Pendidikan
merupakan fondasi utama kemajuan suatu bangsa, proses belajar yang membuat
seseorang berkembang baik pengetahuannya
maupun cara berpikirnya. Pada era digital, pendidikan mencakup kemampuan
memahami, memilih dan memanfaatkan informasi digital. Guru merupakan sosok
penting yang berperan sebagai pendidik, pembimbing, dan menjadi teladan bagi
siswanya, baik dalam aspek pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. Hari Guru
Nasional yang diperingati setiap tanggal 25 november menjadi momen yang sangat
bermakna untuk memberikan penghargaan sekaligus melakukan refleksi terhadap
peran penting guru dalam membangun bangsa. Pada tahun 2025, dengan mengusung
tema “Guru Hebat, Indonesia Bermartabat di Era Digital”, sangatlah penting
untuk merefleksikan bagaimana guru mampu beradaptasi bahkan menjadi penggerak di dalam dunia
digital.
Ditengah
pesatnya kemajuan teknologi dan digitalisasi, peran guru tidak hanya sekedar
mengajar materi akademik saja melainkan juga menjadi teladan dalam pengembangan
literasi digital bagi generasi muda. Literasi digital merupakan keterampilan
dasar yang wajib dikuasai agar generasi muda tidak hanya sekedar mampu
menggunakan teknik teknologi saja, tetapi juga mampu memanfaatkan teknologi
dengan baik, mampu menyaring informasi dengan cermat, menerapkan serta menjaga
etika digital, dan memberikan kontribusi positif di dunia maya. Guru juga
dituntut untuk memahami perkembangan
teknologi terbaru agar dapat memberikan contoh nyata dalam
penggunaan perangkat digital secara bijak dan bertanggung jawab. Oleh sebab
itu, guru yang hebat adalah sosok yang mampu membimbing siswanya dalam
mengembangkan kemampuan literasi digital, sehingga terbentuk generasi muda yang
bermartabat dan siap bersaing di era digital.
ISI
Di
masa kini yang sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi digital, peran guru
bukan hanya sebatas mengajar materi pelajaran di kelas, melainkan juga sebagai
pembimbing yang memberikan arahan kepada siswa agar dapat menggunakan teknologi
secara bijaksana dan bertanggung jawab. Kemudahan yang diberikan oleh teknologi
dalam mendukung proses pembelajaran memang sangat membantu, tetapi di sisi lain
juga menimbulkan berbagai risiko yang perlu diwaspadai, seperti penyebaran
informasi palsu (hoaks), perundungan siber, penyalahgunaan data pribadi, serta
kecanduan terhadap penggunaan perangkat digital atau gadget. Oleh karena itu,
penguasaan literasi digital menjadi suatu kebutuhan mutlak untuk membentuk
generasi muda yang cerdas, mampu berpikir kritis, mampu memilah dan mengelola
informasi secara tepat, serta dapat beraktivitas di dunia maya dengan aman dan
etis.
Guru
memiliki posisi yang sangat strategis dalam mengembangkan literasi digital di
lingkungan pendidikan. Mereka dituntut untuk menguasai berbagai perangkat
digital serta memahami mekanisme penyaringan informasi agar dapat memberikan
edukasi yang tepat kepada siswa. Selain itu, guru juga harus mampu menjadi
teladan dalam menggunakan teknologi secara positif, menciptakan suasana belajar
yang mendukung keamanan dan kenyamanan, sekaligus membimbing siswa agar tidak
mudah terpengaruh oleh berita bohong. Pendidikan tentang etika komunikasi di
dunia digital juga menjadi tugas penting bagi guru. Lebih dari itu, guru harus
terus melakukan pembaruan ilmu dan mengikuti perkembangan teknologi, supaya
tidak tertinggal dan tetap relevan dalam menjalankan perannya.
Tidak
dapat dipungkiri bahwa terdapat sejumlah kendala yang dihadapi dalam
pelaksanaan literasi digital di sekolah. Beberapa di antaranya adalah
keterbatasan fasilitas pendukung seperti akses internet yang kurang memadai
serta ketersediaan perangkat teknologi. Kemampuan guru dalam menguasai
teknologi pun belum tersebar merata, terutama karena beban kerja yang tinggi
membuat sebagian guru kesulitan mengikuti pelatihan ataupun belajar secara
mandiri. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan upaya dari pihak
sekolah dan instansi terkait untuk menyediakan fasilitas pelatihan yang
memadai, memperbaiki infrastruktur teknologi, serta membangun komunitas belajar
antar guru agar saling bertukar pengalaman dan pengetahuan. Dukungan sistematis
seperti ini sangat membantu meningkatkan kualitas literasi digital di
lingkungan pendidikan.
Literasi
digital merupakan fondasi yang sangat penting bagi pembentukan generasi muda
yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kreatif, kritis, dan
adaptif menghadapi berbagai perkembangan zaman. Apabila guru dan siswa
sama-sama memiliki kemampuan literasi digital yang baik, maka pendidikan di
Indonesia dapat menciptakan masyarakat yang lebih siap dan bertanggung jawab
dalam memanfaatkan teknologi, sekaligus mampu menghadapi tantangan serta
peluang di masa depan dengan lebih optimal.
KESIMPULAN
Peran
guru di era digital saat ini sangatlah strategis dan kompleks, tidak hanya
sebagai penyampai materi pelajaran semata. Guru juga bertanggung jawab dalam
membentuk karakter siswa serta membimbing mereka agar mampu memanfaatkan
teknologi secara bijaksana dan bertanggung jawab. Momentum Hari Guru Nasional
2025 mengingatkan kita akan pentingnya guru sebagai panutan yang mempersiapkan
generasi muda yang cerdas, kritis, dan adaptif terhadap pesatnya perkembangan
teknologi. Dalam proses pembelajaran, literasi digital menjadi salah satu aspek
krusial yang harus kuasai oleh guru agar dapat menciptakan lingkungan belajar
yang tidak hanya efektif dan interaktif, tetapi juga tetap memegang nilai etika
dan moral.
Lebih
jauh, guru harus mampu menjadi contoh dalam memanfaatkan teknologi untuk
hal-hal positif sehingga siswa dapat mengikuti jejak tersebut dengan baik.
Keunggulan teknologi dalam pendidikan seperti akses informasi yang luas,
fleksibilitas belajar, dan kemampuan menyesuaikan tempo individu tentunya
memberikan banyak kemudahan yang menjadi modal penting dalam membentuk
kemampuan. Namun, di balik berbagai manfaat tersebut, ada tantangan signifikan
yang harus dihadapi, terutama terkait pentingnya peningkatan literasi digital,
peran aktif pendampingan guru, dan pengawasan dari orang tua agar teknologi
tidak disalahgunakan dan tetap aman digunakan.
Oleh
sebab itu, dukungan dari semua pihak, baik sekolah, pemerintah, masyarakat,
maupun keluarga, mutlak diperlukan untuk meningkatkan kompetensi digital guru
dan siswa. Penyediaan pelatihan berkelanjutan, pengembangan infrastruktur
teknologi, serta terciptanya komunitas belajar yang saling memotivasi menjadi
langkah penting dalam memperlancar transformasi pendidikan digital. Dengan guru
yang selalu belajar dan beradaptasi terhadap perubahan, serta mampu menjadi
teladan dalam pemanfaatan teknologi, generasi muda Indonesia akan lebih siap
menghadapi tantangan dan persaingan global.
Pendidikan
yang mengintegrasikan literasi digital dengan bimbingan guru yang berkualitas
akan menghasilkan individu yang tidak hanya melek teknologi, tetapi juga kritis
dan bertanggung jawab dalam memanfaatkan teknologi untuk kemajuan bersama.
Dengan demikian, bangsa ini dapat melangkah ke masa depan yang lebih cerah,
inovatif, dan berdaya saing tinggi di kancah internasional.
0 Comments