Nama : Muthia Isna Arofah
Nim : 20624058
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi digital di era modern telah
membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia
pendidikan. Guru, sebagai ujung tombak proses pembelajaran, dituntut untuk
tidak hanya menguasai kompetensi pedagogik dan profesional, tetapi juga
memiliki kemampuan literasi teknologi yang memadai. Literasi teknologi tidak
lagi sebatas memahami cara menggunakan perangkat digital, tetapi juga kemampuan
memanfaatkan teknologi untuk merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran
secara efektif dan manusiawi. Seperti yang ditegaskan oleh Nugroho (2020),
“guru di abad 21 harus mampu memadukan kreativitas, teknologi, dan pendekatan
pedagogis untuk menciptakan pembelajaran bermakna”.
Profesionalisme guru seringkali diukur dari kemampuannya
beradaptasi dengan perubahan zaman. Transformasi digital yang begitu cepat
menuntut guru untuk terus belajar dan mengembangkan diri secara berkelanjutan.
Rahmawati (2021) menyebutkan bahwa “literasi teknologi merupakan salah satu
indikator penting profesionalisme guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran
di era digital”. Melalui literasi teknologi yang berkelanjutan, guru dapat
menciptakan suasana belajar yang lebih menarik, interaktif, dan relevan dengan
kebutuhan generasi yang semakin akrab dengan teknologi.
Selain itu, literasi teknologi berkelanjutan mendukung
terciptanya pembelajaran yang inklusif. Teknologi memungkinkan guru memberikan
layanan pendidikan yang lebih responsif terhadap perbedaan gaya belajar dan
kebutuhan peserta didik. Hal ini sejalan dengan pandangan Kemendikbud (2022)
yang menekankan bahwa penguasaan teknologi oleh guru merupakan fondasi penting
dalam mewujudkan pembelajaran yang adaptif dan berpusat pada peserta didik. Dengan
demikian, penguatan profesionalisme guru melalui literasi teknologi bukan hanya
sebuah pilihan, tetapi sebuah keharusan. Guru yang terus memperbarui kemampuan
teknologinya akan mampu membangun pembelajaran yang relevan, bermutu, dan
selaras dengan tuntutan zaman.
PEMBAHASAN
Penguatan profesionalisme guru melalui literasi teknologi
berkelanjutan menjadi kebutuhan utama dalam menghadapi perubahan sistem
pendidikan yang semakin dipengaruhi oleh perkembangan digital. Guru tidak lagi
hanya berperan sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai fasilitator
yang mampu memanfaatkan teknologi untuk memperkaya pengalaman belajar peserta
didik. Pemanfaatan teknologi memungkinkan guru menghadirkan pembelajaran yang
lebih interaktif, dinamis, dan menarik. Hal ini sejalan dengan pendapat Nugroho
(2020) yang menegaskan bahwa integrasi teknologi dalam pedagogi merupakan salah
satu kemampuan penting guru abad 21.
Dalam proses meningkatkan profesionalisme, literasi
teknologi berkelanjutan memberi ruang bagi guru untuk terus berinovasi dalam
merancang pembelajaran. Berbagai platform digital dapat dimanfaatkan sebagai
alat untuk membuat media yang kreatif, seperti video pembelajaran, infografis,
simulasi interaktif, hingga asesmen digital yang memudahkan guru membaca
perkembangan siswa. Kehadiran teknologi ini membantu guru menyampaikan materi
dengan lebih efektif sekaligus memfasilitasi keberagaman gaya belajar. Dengan
demikian, guru menjadi tidak hanya pengajar, tetapi juga arsitek pembelajaran
yang menumbuhkan keterlibatan aktif peserta didik.
Selain itu, literasi teknologi mendorong guru untuk terus
belajar dan beradaptasi. Perubahan yang cepat dalam dunia pendidikan
membutuhkan kesiapan mental dan kompetensi yang terus berkembang. Pelatihan,
webinar, lokakarya, dan komunitas pembelajaran menjadi sarana yang dapat
dimanfaatkan guru untuk memperbarui keterampilan digitalnya. Rahmawati (2021)
menjelaskan bahwa guru yang mampu mengikuti perkembangan teknologi menunjukkan
profesionalisme yang lebih baik karena dapat menyesuaikan strategi mengajar dengan
konteks pembelajaran modern.
Tidak hanya itu, teknologi juga memberikan kemudahan bagi
guru dalam melakukan analisis kebutuhan belajar siswa. Fitur digital seperti
data perkembangan hasil belajar, evaluasi otomatis, serta sistem manajemen
pembelajaran (LMS) membantu guru memahami kemampuan siswa secara lebih akurat.
Dengan informasi tersebut, guru dapat merancang intervensi atau bimbingan yang
lebih tepat sasaran, baik untuk siswa yang membutuhkan bantuan tambahan maupun
mereka yang memerlukan tantangan lebih. Pendekatan yang lebih personal ini
membuat proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan berpusat pada peserta
didik.
Lebih jauh lagi, literasi teknologi berkelanjutan
mendukung terciptanya pembelajaran yang inklusif dan fleksibel. Melalui media
digital, guru dapat menyediakan variasi sumber belajar yang memungkinkan siswa
mengakses materi sesuai kebutuhan mereka. Komunikasi antara guru dan siswa juga
dapat berlangsung lebih intens melalui platform daring, sehingga hubungan
edukatif dapat dibangun dengan lebih kuat. Selain itu, penggunaan teknologi
membuka peluang untuk kolaborasi yang lebih luas, baik antar guru maupun antara
sekolah dan masyarakat. Dengan kemampuan tersebut, guru tidak hanya
meningkatkan profesionalisme, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi
peningkatan kualitas pembelajaran di era digital yang menuntut adaptasi cepat
dan inovasi berkelanjutan.
PENUTUP
Penguatan profesionalisme guru melalui literasi teknologi
berkelanjutan merupakan langkah strategis dalam menjawab tuntutan pendidikan di
era digital. Dari pembahasan sebelumnya, terlihat bahwa literasi teknologi
bukan hanya kemampuan menggunakan perangkat digital, tetapi juga keterampilan
mengintegrasikannya ke dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
pembelajaran. Guru dituntut untuk terus belajar dan beradaptasi agar dapat
menciptakan pembelajaran yang relevan, menarik, dan sesuai dengan perkembangan
zaman.
Perkembangan teknologi memberikan peluang besar bagi guru
untuk meningkatkan kreativitas dan efektivitas pembelajaran. Dengan
memanfaatkan berbagai platform dan media digital, guru dapat menciptakan
pengalaman belajar yang lebih interaktif serta mampu menyesuaikan pembelajaran
dengan kebutuhan peserta didik. Selain itu, kemampuan guru dalam memanfaatkan
teknologi juga berperan penting dalam menghadirkan pembelajaran yang inklusif
dan berpusat pada siswa.
Pada akhirnya, literasi teknologi berkelanjutan menjadi
fondasi utama dalam memperkuat profesionalisme guru. Guru yang terus
meningkatkan kemampuan digitalnya akan mampu memberikan layanan pendidikan yang
lebih bermutu dan humanis. Melalui komitmen untuk berkembang, guru dapat
menjadi agen perubahan yang membawa pendidikan menuju arah yang lebih adaptif,
inovatif, dan selaras dengan tantangan abad 21.
0 Comments