Nama: Elma Syamsa Annisa
NIM: 20325038
Prodi: PGMI A
Mata Kuliah: Ilmu Pendidikan
Dosen Pengampu: Prof.Dr. H. Muhlisin, M.Ag
A. Pendahuluan
Nasionalisme merupakan cinta tanah
air yang mendalam dengan kepercayaan yang kuat kepada negara yang membuat
mereka merasakan rasa persatuan dan kesatuan yang erat. Rasa nasionalisme harus
dimiliki oleh setiap individu, khususnya seorang pendidik (guru) untuk
menanamkan sikap nasionalisme yaitu dengan menjadi modal utama dalam ketahanan
hidup bernegara. Penanaman nilai nasionalisme terhadap siswa sangatlah penting
dalam era globalisasi saat ini, pemahaman tentang kebangsaan sangat diperlukan
guru untuk disampaikan kepada siswa mulai dari sekolah dasar, dengan adanya
pendidikan mengenai wawasan kebangsaan diharapkan mereka akan berkembang
menjadi generasi bangsa yang mencintai negara dan tanah air.
Di era globalisasi yang serba
digital, pada peringatan Hari Guru ini kita
menyadari bahwa guru adalah teladan yang dengan sabar menanamkan cintai
tanah air dan nilai-nilai Pancasila di dalamnya, memastikan identitas
nasionalisme generasi muda di era sekarang ini tetap berdiri teguh. Melalui
proses pembelajaran dan bimbingan sehari-hari kepada siswa, guru mengajarkan
bahwa nasionalisme di era global berarti harus menjadi warga negara yang
cerdas, dengan bangga membawa nama baik Indonesia, serta menjaga integritas
bangsa tanpa mengabaikan kemajuan zaman. Tantangan guru dalam menanamkan sikap
nasionalisme di lingkungan sekolah juga banyak salah satunya yaitu melihat siswa
yang kurang tertarik dengan budaya Indonesia karena mereka memandangnya sebagai
budaya yang kuno atau zaman dahulu, sementara itu siswa lebih tertarik kepada
budaya-budaya luar seperti mengagumi artis Korea Selatan sampai berlebihan. Hal
ini membuat budaya Indonesia semakin memudar, yang menjadikan budaya kita dapat
diakui oleh negara lain. Untuk mencapai kesuksesan dalam sistem pendidikan di
sekolah ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, salah satu faktor yang
utamanya yaitu faktor keberadaan guru bagi suatu bangsa sangatlah penting
terutama bagi bangsa yang sedang proses pembangunan pendidikan.
B. Isi
Pendidikan adalah faktor utama
kemajuan bangsa. Di era globalisasi ini kualitas pendidikan sangat menentukan
untuk menghasilkan sumber daya manusia yang jauh lebih berkualitas. Melalui
pendidikan, tidak hanya pengetahuan yang di dapat, tetapi juga karakter, moral
dan keterampilan yang diperlukan untuk persiapan terjun di masyarakat. Pada era
globalisasi saat ini perlu diajarkan nilai-nilai nasionalisme yang cukup
tinggi. Contoh dampak negatif di sekolah terutama bagi siswa adalah melakukan
bullying yaitu penindasan dari yang kuat ke yang lemah entah itu dari fisik,
verbal maupun sosial yang membuat siswa terganggu proses belajarnya. Ada juga
sikap diskriminasi antar teman, yaitu sikap pengelompokan antara agama, suku
atau perbedaan yang membuat perlakuan tidak adil dan membedakan antara siswa
yang lainnya. Dampak negatif dari globalisasi ini dapat menghilangkan
nilai-nilai nasionalisme bangsa. Oleh
karena itu, orang tua dan guru harus menanamkan nilai-nilai nasionalisme sejak
dini, seperti cinta tanah air, rela berkorban, tolong-menolong antar teman, dan
menghargai pendapat orang lain, agar terciptanya tujuan bernegara.
Peran guru dalam proses belajar tidak
terbatas sebagai penyampai informasi atau penyampaian materi saja, namun juga
dengan bagaimana membuat metode pembelajaran yang dapat dipahami dengan baik
oleh siswa. Dalam pelaksanaan tugasnya, guru bisa memanfaatkan kondisi sekitar
sekolah, seperti keragaman individu yang ada di lingkungan sekolah, serta
aktivitas yang dapat mencerminkan rasa cinta tanah air nasionalisme bagi siswa.
Kesediaan guru dalam melaksanakan pengajaran sangatlah penting agar mereka
mampu memberikan jawaban serta wawasan tambahan kepada peserta didik. Cara lain
yang bisa dilakukan oleh guru untuk menumbuhkan semangat nasionalisme peserta
didik adalah dengan menjadi sumber inspirasi bagi mereka. Guru perlu memiliki
kemampuan untuk membangun semangat siswa agar bisa memaksimalkan potensi dan
bakat yang dimilikinya. Dengan memberikan dorongan untuk berpikir kritis dalam
situasi saat ini, tentu saja dengan menggunakan nilai-nilai cinta tanah air
kepada siswa.
Guru harus menanamkan semangat
kepahlawanan pada siswa dengan menjelaskan perbedaan yang terdapat dalam diri
mereka saat berpartisipasi dalam kegiatan sekolah yang melibatkan penerapan
nilai-nilai nasionalisme melalui aktivitas belajar atau ekstrakulikuler, serta
memberikan teladan melalui perilaku guru yang mencerminkan hasil dari usaha
tersebut. Hal ini dilakukan oleh para guru untuk membentuk generasi muda yang
bisa menghargai kontribusi pada pahlawan. Peran guru dalam proses menerapkan
nilai-nilai positif di dalam diri siswa tidak bisa digantikan oleh media
pendidikan digital apapun. Oleh karena itu, mengembalikan jati diri siswa
memerlukan keteladanan yang hanya ditemukan pada pribadi guru. Perlu ditanamkan
dalam diri kita sebagai guru bahwa sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang
dapat bermanfaat bagi orang lain. Tanpa peranan guru pendidikan dan
pengembalian jati diri tidak akan berhasil dengan baik. Pengembangan jati diri
merupakan totalitas penampilan atau kepribadian yang akan mencerminkan secara
utuh pemikiran, sikap dan perilakunya. (Abdullah, 2015)
C. Kesimpulan
Guru merupakan jalannya kesuksesan
semua siswanya, tanpa guru dunia akan gelap tak bersinar entah kemana arah yang
benar.
Guru dalam memberikan nilai-nilai nasionalisme kepada siswa memang bukanlah hal
yang mudah apalagi di era globalisasi sekarang ini yang sudah tergiur dengan
kecantikan-kecantikan budaya barat sehingga mengakibatkan lunturnya sikap
nasionalisme dikalangan para siswa. Nilai-nilai nasionalisme seperti cinta
tanah air dan semangat berbangsa harus lebih diutamakan oleh guru agar kelak
siswa mempunyai sikap nasionalisme sejak dini. Begitu juga peran guru sangat
penting dalam menanamkan nilai-nilai nasionalisme di dalam diri siswa, sebelum
ditanamkan ke diri siswa guru harus mempunyai sikap nasionalisme yang tinggi
agar tidak dipandang buruk karena guru adalah teladan bagi siswanya.
Daftar pustaka:
Waedoloh H., Purwanta H.,
Ediyono S. (2021). Peran Guru Sejarah untuk Menanamkan Sikap Nasionalisme di
Era Globalisasi. https://jurnal.uns.ac.id/shes.
0 Comments