PERAN GURU DALAM MENCEGAH DAMPAK NEGATIF MEDIA SOSIAL


Nama: Mohammed Jazeed Zidane

NIM: 20325028

Kelas: PGMI A

Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Muhlisin, M.Ag

    Hari Guru dirayakan setiap tahun di Indonesia pada tanggal 25 November. Hal ini membuktikan bahwa guru memiliki peranan penting dalam bidang kemanusiaan dan pendidikan. Di tahun 2025 ini Hari Guru bertemakan “Guru Hebat,Indonesia Bermartabat di Era Digital”bukanlah sebuah jargon belaka akan tetapi juga mengangkat tema yang relevan dengan masa sekarang. Mengenal di masa sekarang arus penyebaran iformasi sangatlah cepat melalui media sosial, hal inilah yang menyebabkan informasi yang diterima tak selalu berdampak positif.

   Namun di sisi lain media sosial membuka peluang untuk berinovasi dalam berbagai hal misalnya dalam berbagi ilmu dan belajar. Tetapi dengan akses tak terbatas inilah yang menyebabkan dampak negatif seperti informasi palsu (hoax),cyber bullying,dan pergeseran budaya karena masuknya budaya asing yang menyebabkan degradasi moral. Dalam konteks inilah peran guru dibutuhkan tak hanya sebagai pengajar akan tetapi juga menjadi teladan yang menjaga peserta didik agar tetap berperilaku etis di tengah pesatnya arus digitalisasi.

   Hari Guru Nasional 2025 menjadi momentum yang pas dalam menegaskan kembali peranan penting guru dalam mencegah pengaruh negatif media sosial dan membangun generasi yang sopan,santun,dan berakhlakul karimah.

1.Media Sosial Serta Pengaruh Positif  dan Negatifnya

   Pesatnya perkembangan teknologi membawa berbagai dampak bagi kehidupan siswa.Platform media sosial seperti Youtube,Tiktok,dan Instagram menjadi bagian tak terpisahkan dalam keseharian mereka.mereka dapat dengan mudah mengakses berbagai informasi seperti video pembelajaran edukatif atau bahkan mengakses kegiatan pembelajaran daring dan diskusi secara online.Namun di sisi lain media sosial menjadi panggung utama dalam menyebarkan hoax dan ujaran kebencian,tak hanya itu media sosial juga menjadi ajang pamer dan aksi hedonisme bahkan media sosial juga tempat paling mudah untuk menyebarkan budaya asing.

   Menurut data Kementrian Komunikasi dan Informatika (2024) lebih dari 80% pelajar di indonesia aktif di media sosial setiap hari.Namun sayangnya mayoritas dari mereka menggunakan media sosial sebagai sarana hiburan dibandingkan dengan mencari informasi tentang berita dan wawasan.dalam konteks inilah peran guru sangat dibutuhkan,bukan hanya sebagai pengajar melainkan sebagai role model yang membimbing siswa agar mampu memilah dan memilih informasi di media sosial secara bijak dan bertangguang jawab.

2.Peran Guru Dalam Mencegah Dampak Negatif Media Sosial

   Pertama, guru sebagai pembentuk karakter dan pendamping psikologis siswa. Sering kali di era digital sekarang siswa terkena cyber bullying atau bahkan pembullyan verbal maupun non verbal lainnya yang membuat siswa kehilangan kepercayaan diri karena tekanan mental akibat pembullyan tersebut. Disinilah guru berperan, kehadiran guru sebagai pendamping psikologis memberikan rasa aman bagi siswa dan menjadi tempat untuk menyampaikan keresahan yang dialami siswa. Guru juga dapat memberikan materi tentang pendidikan karakter agar siswa memiliki kemampuan untuk berpegang teguh pada norma dan etika, dengan ini siswa dapat mempunyai kesiapan dari segi intelektual maupun mental.

   Kedua, guru sebagai pengajar inovatif. Tak selamanya media sosial berdampak buruk dalam pembelajaran, guru dapat memenfaatkan dengan bijak mesdia sosial sebagai sarana pembelajaran,diskusi,dan penyebaran konten positif seperti video tentang materi pembelajaran. Dengan ini siswa tak hanya mengenal dampak buruk dari media sosial tetapi juga dapat mengambil sisi baik dalam penggunaan media sosial. Karena sesungguhnya media sosial adalah pedang bermata dua dimana dapat berakibat baik maupun buruk tergantung siapa penggunanya dan bagaimana cara menggunakannya.

   Ketiga, guru sebagai teladan literasi digital. Selain sebagai teladan akhlaq dan etika dalam kehidupan nyata seorang guru juga harus bisa menjadi teladan dalam dunia digital khususnya dalam bermedia sosial. Seorang guru harus mampu menjadikan media sosial sebagai tempat pembelajaran dan sarana edukasi yang positif. Seorang guru juga harus memberikan edukasi literasi digital agar siswa tahu tentang bahaya konten negatif seperti konten kekerasan dan radikal,sehingga konten tersebut tidak mereka terapkan di kehidupan nyata.

3.Cara Guru Menangkal Dampak Negatif Media Sosial

   Pertama, penguatan peran guru BK. Guru mata pelajaran harus secara aktif berkoordinasi dengan guru BK jika menemukan siswa yang memerlukan perhatian khusus seperti kecanduan media sosial atau menjadi korban/pelaku cyber bullying. Selain itu guru BK harus solutif dalam menghadapi masalah peserta didiknya, guru BK harus mengetahui masalah yang dialami siswa serta dapat memberikan jalan keluar untuk masalah tersebut.

   Kedua, edukasi literasi digital. guru dapat berkolaborasi dengan instansi untuk mengadakan seminar tentang cara menangkal dampak buruk media sosial atau dapat melakukan workshop tentang cara penggunaan media sosial yang baik dan benar. Edukasi literasi digital juga dapat diberikan di sela mata pelajaran dengan metode diskusi atau studi kasus.

   Ketiga, penguatan pendidikan karakter. Guru dapat menerapkan pembelajaran dengan menekankan nilai nilai empati,respek,dan resolusi konflik tanpa kekerasan sebagai inti dari kurikulum sekolah. Hal ini bertujuan untuk menangkal bahaya radikal dan SARA, dengan pendidikan karakter siswa dapat berpegagng teguh pada prinsip dan tidak mudah termakan konten di media sosial.

   Keempat, menerapkan peraturan dan tata tertib. Berikan aturan dan sanksi yang jelas kepada pengguna media sosial di lingkungan sekolah, dalam hal ini pengawasan konten juga diperlukan jika ditemukan postingan atau perilaku tak pantas di media sosial berilah teguran dan sanksi kepada mereka.

   Kelima, membangun kerjasama orang tua. Komunikasi aktif dengan orang tua/wali murid mengenai perilaku digital anak. Dorong orang tua murid untuk melakukan pembatasan pengunaan gawai dan mengawasi aktivitas anak di media sosial.

   Perkembangan teknologi memang tidak bisa dihentikan, tetapi dampak negatifnya tetap dapat kita kurangi berkat kehadiran guru yang selalu setia membimbing, mendidik, dan memberi teladan dalam setiap langkah. Guru bukan hanya menyampaikan ilmu, tetapi juga menjadi penopang moral yang membantu peserta didik agar mampu berinteraksi dengan sehat dan bijak di dunia maya. Pada momentum Hari Guru 2025 ini, kita kembali diingatkan betapa pentingnya guru-guru hebat untuk menjaga martabat bangsa di era digital—karena melalui tangan merekalah karakter dan masa depan generasi muda dibentuk dengan penuh dedikasi.

Post a Comment

0 Comments