Peran Guru dalam Menangkal Dampak Negatif Media Sosial

Nama: Rizqiatul Farikha

NIM: 20325010

Prodi: PGMI A

Mata Kuliah: Ilmu Pendidikan A

Dosen pengampu: Prof. Dr. H. Muhlisin, M.Ag.


             Perkembangan teknologi membawa perubahan pesat dalam kehidupan peserta didik, dengan teknologi kehidupan bisa diakses dimana pun dan kapan pun. Teknologi memberi banyak manfaat bagi peserta didik, melalui teknologi siswa bisa mencari informasi dengan mudah, berkomunikasi dengan teman jarak jauh, membaca berita diplatfrom digital, dll. Meskipun memberikan banyak dampak positif, menggunakan media sosial semena mena dapak memunculkan dampak negatif, seperti cyber bullying, munculnya berita hoax, ujaran kebencian, dan terciptanya sikap individualisme. Hal itu bisa ditandai dengan melalui kebiasaan, yaitu ketergantungan media sosial pada kehidupan sehari hari, memiliki gangguan depresi, kecemasan dan kegilasahan. Oleh karena itu, kita sebagai guru harus menjadi role model untuk peserta didik dengan melakukan pendekatan preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan), serta edukatif (pembimbingan).

          Peran guru dalam menghadapi siswa yang mengalami kecanduan media sosial, guru memiliki tanggung jawab untuk membantu siswa memahami cara penggunakan media sosial dengan baik dan benar. Guru perlu mendampingi murid secara individu, bekerja sama dengan orang tua dan wali kelas. Guru berperan sebagai role model yang melakukan pembimbingan, pengarahan serta memberikan pemahaman tentang etika dalam bersosial media dan mengenalkan dampak perilaku digital dalam kehidupan sehari hari. Melalui pendekatan dan komunikasi yang bagus, guru dan siswa dapat memanfaatkan media sosial secara efektif sekaligus menjauhi konsekuensi yang negatif.

          Oleh karena itu, diskusi mengenai perihal peran guru dalam menangkal dampak negatif media sosial menjadi pembelajaran agar usaha kita sebagai guru untuk menciptakan generasi yang berwawasan luas, kritis dan dapat diandalkan dalam memanfaatkan teknologi dengan bijak.

     Perkembangan teknologi membawa perubahan pesat dalam kehidupan peserta didik, dengan teknologi kehidupan bisa diakses dimana pun dan kapan pun. Teknologi memberi banyak manfaat bagi peserta didik, melalui teknologi siswa bisa mencari informasi dengan mudah, berkomunikasi dengan teman jarak jauh, membaca berita diplatfrom digital, dll. Meskipun memberikan banyak dampak positif, menggunakan media sosial semena mena dapat memunculkan dampak negatif, seperti cyber bullying, munculnya berita hoax, ujaran kebencian, dan terciptanya sikap individualisme. Hal itu bisa ditandai dengan melalui kebiasaan, yaitu ketergantungan media sosial pada kehidupan sehari hari, memiliki gangguan depresi, kecemasan dan kegilasahan. Oleh karena itu, kita sebagai guru harus menjadi role model untuk peserta didik dengan melakukan pendekatan pencegahan, pengobatan, serta edukatif (pembimbingan).

        Peran guru dalam menghadapi siswa yang mengalami kecanduan media sosial, guru memiliki tanggung jawab untuk membantu siswa memahami cara penggunakan media sosial dengan baik dan benar. Guru perlu mendampingi murid secara individu, bekerja sama dengan orang tua dan wali kelas. Guru berperan sebagai role model yang melakukan pembimbingan, pengarahan serta memberikan pemahaman tentang etika dalam bersosial media dan mengenalkan dampak perilaku digital dalam kehidupan sehari hari.

      Guru adalah sebuah pekerjaan yang harus menguasai kemampuan diberbagai bidang, kemampuan dalam bidang pengajaran, mengenali kepribadian peserta didik, dan interaksi sosial. Guru adalah seseorang yang akan bertanggung jawab terhadap pendidikan muridnya, baik itu didalam sekolah maupun luar sekolah. Sebagian anak didik di Indonesia menggunakan berbagai media sosial, seperti Instragram, TikTok, Facebook, Twitter, WatsApps dan aplikasi lainnya. Hingga sering kali siswa lupa akan waktu ketika sudah menggunakan media sosial. Hal ini, terjadi karena sebuah kelalaian orang tua dan guru dalam pengawasan penggunaan media sosial, sehingga siswa bisa menggunakan media sosial sesuka hatinya. Dalam situasi inilah keberadaan guru memiliki peran yang sangat penting untuk mengajarkan siswa tentang pemanfaatan media sosial secara bijak dan bertanggung jawab.

     Peran utama guru adalah sebagai role model untuk siswa, pengarah dan pembimbing dalam membentuk pola pikir siswa. Guru dapat mengajarkan bahwa pemahaman dimedia sosial tidak semuanya valid, dengan memberikan contoh materi, diskusi kelas, atau proyek yang mendorong siswa untuk menyelidiki sumber informasi. Melalui pembelajaran yang konsisten, guru harus menjelaskan cara menyaring informasi, mengenalkan berita benar dan salah, serta mengajarkan tentang etika digital. Dengan memberikan contoh dan arahan yang tepat, guru dapat membantu siswa memahami batasan untuk penggunaan media sosial.

      Peran guru yang kedua, Guru harus bertindak sebagai pendamping emosional. Banyak siswa yang mengalami gangguan kecemasan, atau insecure diri akibat perasaan kalah dalam perbandingan sosial. Guru harus menjadi tempat berkeluh kesah siswa yang mengalami masalah tersebut, menunjukkan rasa empati, dan memberikan bimbingan agar siswa tidak terpengaruh dalam pengaruh negatif diranah daring. Dengan pendekatan yang hangat, guru dapat membantu siswa untuk membangun rasa percaya diri dan kesehatan mental yang lebih baik.

       Peran guru yang ketiga, guru berperan sebagai tameng etika berkomunikasi. Dunia digital sering membuat seseorang berbuat semena mena tanpa memikirkan dampak kedepannya. Guru harus menanamkan nilai nilai kesopanan, rasa hormat, dan tanggung jawab dalam berinteraksi sesama, baik dimedia sosial maupun secara langsung. Penanaman karakter dapat membantu siswa mengenalkan etika komunikasi di dunia maya sama halnya seperti di dunia nyata.

       Tambah Pula, Guru juga berperan sebagai motivator yang mendorong penggunaan media sosial untuk kegiatan yang bermanfaat, positif, dan produktif. Guru dapat menciptakan ruang edukatif,  mengarahkan siswa menggunakan media sosial untuk mencari sumber belajar serta memanfaatkan teknologi sebagai objek penyokong pembelajara. Dengan memberikan contoh pemanfaatan media sosial sebagai alat pembelajaran, siswa dapat melihat bahwa media sosial tersebut tidak hanya untuk sekedar hiburan, tetapi juga harus menjadi sarana perkembangan diri yang positif.

      Kemudian, guru perlu mempererat komunikasi dengan wali murid siswa. Banyak siswa merasa canggung untuk menceritakan masalah yang siswa hadapi diranah digital. Melalui ikatan yang hangat dan komunikasi yang baik, guru dapat mengenali adanya konflik dan tekanan yang dirasakan oleh siswa. Kerja sama dengan wali murid sangat berpengaruh untuk mencegah kebiasaan penggunaan gawai yang berlebihan.

     Teknologi memberi banyak manfaat bagi siswa, memberi kemudahan untuk peserta didik. Penggunaan media sosial tanpa pengawasan bisa menimbulkan beragam dampak negatif, seperti cyber bullying, ujaran kebencian, dan sikap individualisme. Guru menyandang tugas dalam mengarahkan peserta didik agar mengetahui tentang etika digital dan menggunakkan media sosial dengan baik dan benar. Melalui panduan guru, arahan, serta kerja sama dengan wali murid, guru dapat membantu siswa untuk pengembangan moral, etika serta tata susila diranah digital. Selain itu, guru harus mengarahkan siswanya untuk menghindari perilaku negatif di dunia maya. Secara menyeluruh, peran guru sangat berpengaruh untuk membentuk siswa yang berakhlakul karomah, cerdas, dan mampu memanfaatkan teknologi dengan baik.

Post a Comment

0 Comments