GURU SEBAGAI TELADAN LITERASI DIGITAL BAGI GENERASI MUDA

Nama: Wahyu Perwito Sari

Nim: 20325011

Kelas: PGMI A

Mata kuliah: Ilmu Pendidikan

Dosen Pengampu: Prof. Dr. Muhlisin M. Ag

PENDAHULUAN

Pada tanggal 25 November itu selalu dirayakan sebagai Hari Guru Nasional. Tanggal ini diputuskan melalui pihak pemerintah sebagai bentuk penghormatan atau penghargaan atas jasa-jasa para guru yang sudah membimbing, dan mendidik serta membantu membentuk karakter pada anak-anak muda dinegara kita. Hari Guru sejatinya bukan hanya ssekedar seremoni tahunan saja, tetapi juga kesempatan untuk mengingat kembali betapa besarnya peran para pendidik dalam dunia pendidikan yang bertujuan untuk membangun masa depan bangsa ini. Guru itu tidak hanya sekedar sosok yang menyalurkan (menyampaikan) materi saja kepada siswanya, guru juga dipandang seperti pahlawan tanpa tanda jasa yang di mana guru itu memiliki kemampuan untuk membentuk watak seseorang serta bisa mengarahkan generasi anak muda jaman sekarang untuk mengarah masa depan yang gemilang. Dibalik setiap prestasi dan kesuksesan yang diaraih oleh seorang siswa pasti selalu ada sentuhan tangan dari seorang guru yang penuh dengan kesabaran saat mengajar, dan penuh ketulusan hati dari seorang guru dalam proses mengajar dan membimbingnya.

Sekarang ini, Indonesia tengah menghadapi sebuah kesulitan yang besar derasnya arus informasi yang ada di mana-mana. Para generasi muda saat ini itu sangat membutuhkan kemampuan untuk memilah dan memilih memahami informasi mana yang benar dan mana yang tidak benar. Jadi, kita sebagai generasi muda itu harus bijak dalam menggunakan media digital. Karena jaman sekarang itu banyak sekali sanak-anak yang menghabiskan waktu didunia maya. Contohnya seperti yang sering saya liat, anak-anak jaman sekarang sudah pintar dalam menggunakan media sosial dan sering kali bermain game dengan alasan untuk hiburan, daripada mengunjungi situs-situs pembelajaran. Dalam menghadapi tantangan yang timbul di era ini, sebagai guru juga memiliki tanggung jawab yang sangat besar sebagai teladan literasi digital yang bisa memberikan contoh nyata, arahan, serta nilai-nilai etis dalam penggunaan teknologi. Jadi sebagai guru itu tidak hanya dituntut untuk menguasai materi pada pelajaran saja, tetapi juga menjadi figur yang teladan dalam pemanfaatan teknologi dan literasi digital.

ISI

karena itu, seorang guru dituntut harus bisa berinovasi dalam mengajari siswanya, karena setiap siswa itu mempunyai ciri khas, dan gaya belajar masing-masing. Dalam proses pengajaran, guru itu biasanya sering menggunakan metode yang beragam dalam proses mengajar, salah satunya dengan memanfaatkan media digital. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah membawa masyarakat memasuki kehidupan yang bersifat global. Sehingga, tugas guru sebagai pendidik pada era global ini semakin menantang. Di era digital ini yang sering disebut sebagai globalisasi, yang ditandai dengan keterhubungan segala hal. Secara luas, nama lain dari era digital ialah globalisasi.

Oleh sebab itu, seorang guru harus mampu menjadi contoh atau teladan dalam literasi digital karena merekalah figur yang sangat berpengaruh pada kehidupan siswanya.Contohnya seperti menunjukkan perilaku yang positif saat memposting konten dan menghindari penyebaran hoaks serta menggunakan teknologi untuk edukasi.

Pada masa sekarang, literasi digital merupakan persyaratan agar operasional pendidikan bisa berjalan dengan baik.(Sumiati & Wijonarko, 2020). Berkat fungsi literasi digital, komunikasi yang sangat efisien dapat dilakukan oleh guru dan peserta didik, meskipun tanpa pertemuan fisik secara langsung. Literasi digital merupakan gabungan dari berbagai kemampuan, yang meliputi penguasaan terhadap media teknologi dan informasi digital, ketrampilan berpikir kritis dalam menmahami beragam nformasi, serta kemampuan untuk menjalin kolaborasi dengan pihak terkait dan memiliki kesadaran diri mengenai hak serta tanggung jawabnya (Harjono, 2018). Oleh karena itu, media digital berfungsi sebagai alat yang penting dalam proses kegiatan mengajar. Adanya perkembangan literasi digital di sekolah-sekolah yang sebagaimana bertujuan untuk membekali para peserta didik, guru dan tenaga kependidikan dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengakses, memahami dan memanfaatkan media digital.

Adanya Literasi digital mampu mengubah cara pandang siswa menjadi lebih kritis lagi terhadap penggunaan media digital. Pada pembelajaran berbasis literasi digital bisa mendorong siswa untuk menjadi lebih kreatif dan mandiri saat mencari informasi. Sehingga, hal ini memastikan proses belajar tidak lagi sepenuhnya berpusat pada pengajar (guru) . Selain itu, literasi digital yang diterapkan dengan baik dalam mengembangkan pemahaman dan pengetahuan seorang siswa mengenai materi pelajaran, sehingga bisa mendorong siswa sikap ingin memahami hal yang baru serta kreativitas yang berkembang pada diri seorang siswa.

Singkat cerita, saya memiliki guru SMA yang selalu mengingatkan kita sebagai siswanya agar tidak mudah percaya pada berita di internet. Lalu di kemudian hari, guru saya menunjukkan contoh-contoh informasi ataupun berita yang hoaks dan beliau juga mengajarkan bagaimana cara mengecek kebenarannya dari sumber-sumber lain. Dan di media sosial guru saya juga selalu berbicara sopan dan membagikan konten yang positif (edukatif). Karena kita sebagai muridnya sering melihat konten-konten edukatif dari beliau, saya dan siswa yang lainnya mulai meniru kebiasaan baiknya serta sopan dalam berbicara dan kita juga menjadi lebih kritis dan bijak dalam menggunakan teknologi. Tetapi, di era seperti ini masih banyak juga guru yang kurang terlatih dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam pembelajaran. Hal itu disebabkan karena kurangnya pelatihan dan instruktur. Guru dituntut untuk meningkatkan kualitas kompetensi digital melalui pelatihan ataupun lewat komunitas edukasi. Jadi dengan refleksi diri, guru itu bisa mengidentifikasi kelemahan dan mengembangkan strategi untuk menjadi contoh yang lebih baik.

Guru yang memahami literasi digital bisa menciptakan pembelajaran yang lebih relevan bagi siswanya. Misalnya seperti menggunakan aplikasi pembelajaran online, membuat video edukatif serta diskusi virtual. Jadi dengan adanya pendekatan ini, siswa tidak hanya belajar teknologi saja, tetapi juga mengembangkan ketrampilan kritis dan kreatifitas.


KESIMPULAN

Pada akhirnya, peringatan hari guru nasional ini berfungsi sebagai momen refleksi kita untuk memahami dan mengapresiasi betapa besarnya peran guru dalam membina generasi muda, terutama dalam menghadapi era digital pada saat ini. Pada konteks ini, guru juga memiliki peran penting yang tidak hanya mengajarkan saja, tetapi juga menjadi teladan aktif dalam mempraktikkan literasi digital. Sehingga melalui teladan ini, kita sebagai siswa didorong untuk meniru perilaku positif dan berpikir kritis serta menjaga etika sopan santun saat berinteraksi di berbagai bermedia digital. Oleh sebab itu, di Hari Guru Nasional ini merupakan waktu yang tepat bagi kita semua untuk memberi penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh guru yang terus mengabdikan diri bagi kemajuan pendidikan bangsa dan masa depan generasi muda selanjutnya. Mereka sangat layak menerima apresiasi atas pengabdian tanpa henti demi kemajuan Pendidikan Nasional dan generasi penerus bangsa. Karena melalui tangan merekalah masa depan bisa diraih.

Post a Comment

0 Comments