Nama:
Fathiya Aufa Najwa
NIM:
20325029
Prodi:
PGMI A
Mata
Kuliah: Ilmu Pendidikan A
Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Muhlisin, M.Ag
A.
Pendahuluan
Merdeka
Belajar dapat dipahami sebagai kebebasan dalam belajar, yang memberikan siswa
kesempatan untuk belajar dengan cara yang nyaman dan rileks. Mereka bisa
belajar tanpa tekanan, merasakan kebahagiaan, serta memperhatikan bakat yang
mereka miliki, tanpa paksaan untuk menguasai bidang yang bukan minat atau
kemampuan mereka. Dengan metode ini, siswa dapat mengembangkan pengalaman dan
keterampilan yang sesuai dengan hobi mereka. Pendekatan Merdeka Belajar sangat
berbeda dari kurikulum yang pernah diterapkan dalam pendidikan formal di
Indonesia. Sistem pendidikan yang baru ini lebih menekankan pada kemampuan
setiap individu siswa. Merdeka Belajar memberikan guru dan siswa kesempatan
untuk belajar secara mandiri dan kreatif.
Kreativitas
merupakan elemen penting dalam pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus
dimiliki oleh seorang guru. Saat ini, teknologi berkembang dengan pesat,
sehingga guru diharapkan untuk dapat beradaptasi dengan perubahan zaman. Hal
ini terjadi karena kreativitas guru tidak hanya berperan dalam mempersiapkan
anak untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan, tetapi juga dapat
mengurangi dampak negatif dari kemajuan teknologi digital yang ada saat ini.
Dengan menciptakan aktivitas pembelajaran yang menarik, kreativitas guru dapat
memberikan pengalaman baru dan dampak positif pada perkembangan anak.
B.
Isi
Merdeka
Belajar adalah inisiatif baru dari Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan.
Kebijakan ini memberikan kebebasan kepada semua institusi pendidikan untuk
menciptakan inovasi atau meningkatkan yang sudah ada. Konsep ini perlu
disesuaikan dengan kondisi dalam pembelajaran, yang meliputi aspek budaya,
kearifan lokal, serta faktor sosial dan ekonomi. Selain itu, cara pelatihan
untuk guru akan berganti dari seminar menjadi format yang lebih praktis.
Penting juga untuk memiliki kurikulum yang mudah dimengerti guna mendukung
pelaksanaan Merdeka Belajar. Kurikulum ini dapat membantu guru dalam memilih
materi atau metode pembelajaran yang berkualitas, sesuai dengan tingkat, minat,
dan bakat setiap siswa. Salah satu perubahan yang terjadi adalah penggantian
Ujian Nasional dengan Asesmen Nasional, serta adanya perubahan pada RPP, PPDB,
dan KIP Kuliah Merdeka. Kebijakan lainnya adalah kebijakan Guru Penggerak.
Maka, Merdeka Belajar berarti bahwa setiap unit pendidikan, termasuk sekolah,
guru, dan siswa, memiliki kebebasan.
Menurut
Nadiem Makarim, setelah semua kemerdekaan tercapai, masyarakat tidak lagi
memerlukan gerakan Merdeka Belajar. Hal ini karena program tersebut mencakup
berbagai aspek, seperti kebebasan berpikir, kebebasan berinteraksi, kebebasan
berkolaborasi, dan kebebasan dalam lembaga pendidikan. Ada sebagian yang
berpikir bahwa kemerdekaan berarti bisa melakukan apa saja, termasuk memilih
untuk belajar atau menyelesaikan tugas. Namun, Nadiem menekankan bahwa konsep
Merdeka Belajar bukanlah seperti itu. Ia menjelaskan bahwa Merdeka Belajar
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menentukan mata pelajaran yang sesuai
dengan minat mereka. Sebagai contoh, Nadiem menyebutkan tentang sebuah keluarga
dengan dua anak; satu anak menyukai sastra dan seni, sementara adiknya lebih
berminat pada teknologi dan komputer. “Sebagai orang tua, kita tidak bisa
memaksa anak yang menyukai seni untuk belajar lebih dalam dalam bidang yang
tidak diminatinya. Di sisi lain, setiap anak secara alami memiliki rasa ingin
tahu dan dorongan untuk belajar. Jadi, tidak ada anak yang malas atau tidak
berbakat.”
Nadiem
menyatakan bahwa istilah "Merdeka Belajar" paling cocok digunakan
sebagai filosofi untuk mengubah metode pengajaran yang ada sekarang. Dalam
Merdeka Belajar, terdapat unsur kebebasan dan kemandirian bagi lingkungan
pendidikan dalam menentukan cara terbaik untuk proses belajar. Setiap anak yang
lahir pasti memiliki keunikan yang berbeda-beda. Di sini, kita sebagai pendidik
perlu menjadi teman belajar yang menyenangkan, agar proses belajar anak
benar-benar berasal dari kesadaran dan pilihan mereka sendiri. Dibutuhkan waktu
dan kesabaran yang cukup agar anak dapat menemukan potensi mereka. Sebab, bakat
anak bisa berkembang ketika mereka memiliki minat dan bersedia berlatih untuk
meningkatkan keterampilan.
Perkembangan
teknologi digital yang sangat cepat telah membawa perubahan signifikan dalam
banyak aspek kehidupan, termasuk bidang pendidikan. Era digital ini memerlukan
adanya inovasi dan tingkat kreativitas yang tinggi dari para pendidik agar
dapat memberikan pengalaman belajar yang baik dan menarik bagi siswa.
Kreativitas dalam pengajaran merupakan salah satu faktor yang menentukan
kualitas proses belajar mengajar, dan seorang guru, sebagai pendidik, harus
memiliki kreativitas untuk mendukung proses belajar agar dapat berfungsi dengan
baik. Peran guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat penting, di mana
seorang guru berperan sebagai pendidik yang bertanggung jawab untuk
menyampaikan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan.
Kreativitas
dalam pengajaran bisa diartikan sebagai kemampuan seorang guru dalam menerapkan
cara dan alat pembelajaran yang inovatif. Ini termasuk pemakaian teknologi
informasi, alat bantu fisik, bahan ajar, serta berbagai metode mengajar yang
menarik bagi siswa. Penggunaan media pembelajaran yang kreatif tidak hanya
membuat proses belajar lebih mudah, tetapi juga dapat meningkatkan motivasi
siswa dalam belajar.
C.
Kesimpulan
Merdeka
Belajar adalah pendekatan yang memungkinkan siswa dan mahasiswa untuk memilih
pelajaran sesuai minat mereka. Tujuannya adalah untuk membantu siswa dan
mahasiswa mengoptimalkan bakat mereka dan memberikan kontribusi terbaik bagi
bangsa. Menteri Dikbudristek, Nadiem Makariem, menyatakan bahwa Merdeka Belajar
adalah konsep untuk mengembangkan pendidikan yang diharapkan menjadi agen
perubahan, termasuk keluarga, guru, dan masyarakat. Dia juga menjelaskan bahwa
dengan Kurikulum Merdeka, program peminatan di SMA tidak akan ada lagi. Siswa
dapat memilih mata pelajaran yang sesuai dengan minat dan bakat mereka,
sedangkan guru memiliki kebebasan untuk mengajar sesuai dengan tahap
perkembangan dan capaian siswa. Merdeka Belajar memberi kesempatan kepada guru
untuk merancang pembelajaran yang fokus pada materi dengan mempertimbangkan
karakter siswa, sehingga hasil belajar menjadi lebih bermakna, menyenangkan,
dan mendalam.
Pendidikan bertujuan
untuk mempersiapkan generasi muda agar dapat menghadapi masa depan dan meraih
tujuan hidup mereka. Di zaman digital ini, pendidikan mengalami banyak
perubahan, dan kreativitas guru dalam menggunakan teknologi menjadi kunci
sukses dalam pembelajaran. Guru sebagai pengubah diharuskan untuk selalu
memperbarui pengetahuan mereka dan membuat pembelajaran yang inovatif. Oleh
sebab itu, perlu adanya dukungan tambahan seperti pelatihan dan fasilitas yang
baik agar para guru mampu terus meningkatkan kreativitas mereka.
0 Comments