Nama : Kholisatul khabibah
NIM : 20325036
Kelas : PGMI A
Mata Kuliah : Ilmu Pendidikan
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Muslihin M,ag
Guru merupakan sosok yang tidak pernah lepas dari dunia
pendidikan. Seorang guru memiliki peran yang sangat penting karena harus bisa
dipercaya dan ditiru setiap hal yang positif, baik dari segi keilmuan dan
etikanya ketika dilingkungan sekolah. Selain itu, guru harus tampil untuk
mengawali perubahan dan memberikan bekal kepada peserta didik agar dapat
menyesuaikan dengan perubahan jaman seperti saat sekarang ini. Bangsa yang maju
adalah yang memiliki kualitas pendidikannya maju, untuk mewujudkan kualitas pendidikan
yang baik tentunya tidak bisa dipisahkan dari peran seorang guru. Tidak ada
sistem pendidikan yang unggul tanpa adanya seorang guru yang profesional,
sejahtera, dan dihormati. Namun kenyataannya dilapangan, guru memiliki beban
kerja yang harus dilakukan terkait dengan pelaksanaan profesinya sebagai guru.
Terdapat ketidaksesuaian penghasilan guru dengan beban kerjanya.
Guru diera modern dituntut untuk menguasai berbagai
kompetensi, seperti pedagogik, profesional, sosial, maupun kepribadian.
Tuntunan ini semakin kompleks dengan perkembangan teknologi dan globalisasi
untuk pembelajaran lebih inovatif. Guru harus mampu menintegrasikan teknologi
digital dalam pembelajaran, memahami karakter generasi baru yang akrab dengan
duni digital, serta menyesuaikan metode pembelajaran agar agar tetap efektif
dan relevan. Tugas ini tentunya memerlukan energi, kreativitas, dan penguasaan keahlian
tambahan yang tidak ringan. Ketika kemampuan guru dituntut terus meningkat,
sementara kesejahteraan guru tidak memadahi, kondisi tersebut dapat menciptakan
kesenjangan antara idealis guru dan realitas yang mereka hadapi.
Selain itu, guru memiliki peran penting untuk mengarahkan
peserta didik, tidak hanya mengajar, guru juga menjadi tempat siswa mencurahkan
masalah pribadi, sosial, hingga akademik. Tanggung jawab ini membutuhkan rasa
empati, kesabaran, dan kemampuan berkomunikasi dengan baik. Namun, dibalik
tugas yang besar tersebut, guru tidak mendapatkan dukungan fasilitas
pendampingan yang memadai. Beban mental dan emosional sering kali terlihat,
tetapi sangat memengaruhi kualitas pembelajaran yang diberikan. Guru yang mendapat
penghargaan dan kesejahteraan yang layak akan memiliki kondisi psikologis lebih
baik sehingga mampu menjalankan peran tersebut secara optimal.
Guru juga berperan dalam menciptakan lingkungan belajar yang
aman dan mendorong perkembangan siswa. Pendidikan karakter yang menjadi fokus
pemerintah saat ini bergantung pada keteladanan guru. Mereka harus menjadi
contoh kejujuran, kedisiplinan, tanggung jawab, dan etika bagi peserta didik.
Namun sulit bagi guru untuk sepenuhnya menjalankan tugasnya peran tersebut,
jika mereka sendiri berada dalam tekanan ekonomi. Ketidakstabilan ekonomi dapat
menurunkan konsentrasi dan fokus guru dalam mengajar, yang berdampak pada
muridnya dikelas.
Kesejahteraan guru merupakan hal yang sangat penting untuk
meningkatkan kualitas pendidikan karena menjadi guru bukan hanya bermodal
cerdaskan cerdas dan persoalan gaji semata saja tetapi harus memiliki karakter
yang baik serta semangat yang tulus untuk mengajar. Kesejahteraan guru
berpengaruh terhadap disiplin mengajar karena semakin terjaganya kesejahteraan
guru maka akan semakin meningkat kinerja guru. Ketika kesejahteraan guru
terabaikan maka akan berdampak pada motivasi, minat generasi muda menjadi guru,
serta kualitas pendidikan secara keseluruhan. Kesejahteraan guru di Indonesia
masih tertinggal jauh dengan negara lain. Upaya meningkatkan kesejahteraan guru
yaitu dengan adanya peningkatan kesejahteraan guru, seperti gaji dan tunjangan
yang adil, pengembangan profesionalisme, termasuk pelatihan dan jenjang
pendidikan lanjutan, serta menciptakan lingkungan kerja yang kondusif.
Salah satu aspek kesejahteraan yang masih menjadi persoalan
adalah ketimpangan antara guru ASN dan guru non ASN. Masih banyak daerah, guru
honorer menerima gaji jauh dibawah standar layak, bahkan ada yang hanya
menerima ratusan ribu rupiah perbulan. Ketimpangan ini menimbulkan rasa
ketidakadilan sekaligus menurunkan motivasi kerja guru. Padahal guru honorer
sering menjalankan tugas yang sama beratnya dengan guru ASN, bahkan terkadang
memiliki jam mengajar lebih banyak. Kondisi ini menunjukkan bahwa reformasi
kebijakan terkait kesejahteraan guru sangat mendesak untuk dilakukan agar tidak
lagi terjadi ketidaksetaraan dan diskriminasi dalam profesi guru. Selain
permasalahan gaji, akses terhadap pengembangan profesional guru juga masih
belum merata. Guru-guru didaerah terpencil dan perbatasan sering kali sulit
mengikuti pelatihan, seminar, atau workshop untuk meningkatkan kompetensi
karena keterbatasan fasilitas, jarak, dan biaya. Padahal, peningkatan
kompetensi sangat penting untuk memastikan kualitas pembelajaran yang diberikan
kepada peserta didik. Tanpa akses yang merata terhadap pengembangan
profesional, kualitas pendidikan di Indonesia akan terus mengalami kesenjangan
antara daerah maju dan daerah tertinggal. Upaya pemerintah dalam menyediakan
platform pembelajaran digital bagi guru sebenarnya sudah baik, namun masih
perlu diperluas agar benar benar menjangkau semua guru tanpa terkecuali.
Guru juga membutuhkan jaminan sosial dan perlindungan kerja
yang memadai. Tugas guru yang berhubungan langsung dengan anak-anak membuat
mereka rentan terhadap tekanan fisik dan mental. Masih banyak guru yang belum
memperoleh asuransi kesehatan, tunjangan hari tua, maupun bantuan perlindungan
ketika mengalami masalah terkait pekerjaan. Jika pemerintah dapat memberikan
perlindungan yang komprehensif, guru akan merasa lebih aman dan dihargai dalam
menjalankan profesinya. Hal ini segara tidak langsung akan meningkatkan
kualitas pengabdian mereka dalam dunia pendidikan.
Dengan demikian guru memiliki peran yang penting dalam dunia pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Sehingga harus mendapatkan perhatian dan penghargaan yang layak. Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas, kesejahteraan guru perlu menjadi prioritas. Ketika guru dihargai, disejahterakan dan diberi ruang untuk berkembang, maka akan mampu memberikan yang terbaik bagi peserta didiknya. Oleh karena itu, dukung peningkatan kesejahteraan dan profesionalisme guru demi kemajuan pendidikan Indonesia.
0 Comments